Sabtu, 17 Maret 2012

Induksi , Deduksi dan Penalaran

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.

Contoh penalaran : Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

Refrensi : http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran

Deduksi berarti penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum atau penemuan yang khusus dari yang umum. Metode deduksi akan membuktikan suatu kebenaran baru berasal dari kebenaran-kebenaran yang sudah ada dan diketahui sebelumnya (berkesinambungan). Metode deduksi umumnya dipakai pada bidang matematikauntuk membuat turunan-turunan rumus yang lebih simpel.

Contoh Deduksi : misalnya dalam kepolisian bagian forensik ,serta dalam pemecahan kasus pada detektif yang membutuhkan bukti-bukti tidak biasa .

Refrensi : http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_deduksi

Induksi adalah bentuk pembuktian yang membuat generalisasi berdasarkan pendapat seseorang .

Contoh Induksi : Bola biliar bergerak ketika didorong tongkat

Refrensi : http://id.wikipedia.org/wiki/Pembuktian_melalui_induksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar